Perjalanan Tim AiCI menuju Sukabumi awalnya hanya untuk mengisi kegiatan AI Club Goes to School saja, dengan tujuan memberikan informasi terkait AI dan pemanfaatanya kepada siswa-siswi di sekolah. Ternyata kami juga mendapatkan pelajaran berharga tentang data dan hubungannya dengan penciptaan manusia saat mewawancarai Ustadz Ahmad Hatta selaku pimpinan dari kampung Maghfirah.
Ustadz Hatta yang juga merupakan pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu pendidikan Islam Maghfirah mengatakan bahwa tanpa data sebenarnya kita tak punya apa-apa.
“Kita itu memang tanpa data nggak tahu dan nggak punya apa-apa, Kita hanya bengong (kosong). Sebagaimana diriwayatkan hadis tentang proses penciptaan Nabi Adam yang juga diperkuat oleh Alquran bahwa dia diciptakan dari tanah telah dibentuk lalu diletakkan di surga dan ketika ditiupkan ruh oleh Allah; “aku tiupkan maka Mulai hidup”. Ujarnya.
Selanjutnya Ustadz Hatta menuturkan bahwa masuknya ruh dimulai dari kepala sampai ke kaki, setiap organ yang dilewati seperti ditekan tombol powernya dari keadaan mati berubah menjadi keadaan menyala (hidup).
“Setelah ditiupkannya ruh maka mulai hiduplah jasad Nabi Adam dengan seluruh fitrahnya. Jalanya ruh ini masuk melalui kepala menjalar sampai terakhir ke ujung kaki. Ketika ruh sampai pada mata, mata pun terbuka dan mulai bisa melihat. Ketika ruh sampai pada mulut, mulut bisa bergerak membuka dan menutup.” Katanya
Pimpinan sekolah MTs dan MA Milbos (Maghfirah Islamic leadership Boarding School) itu pun melanjutkan, bahwa ada hal yang penting berkaitan dengan data dan penciptaan Nabi Adam yaitu tanpa data Nabi adam belum bisa berkata-kata.
“Ada hal yang sangat penting, ketika ruh sudah seluruhnya masuk dari kepala sampai ujung kaki Nabi Adam tak bisa berkata-kata. Hal tersebut karena belum adanya data, Allah belum memberikan data untuk Nabi Adam. Sesaat setelah Allah mengajari Nabi adam semua nama-nama (pada surah Al-Baqarah 31) barulah ia mempunyai data untuk berkomunikasi dan memiliki data untuk diolah otak” Ungkapnya.
Terakhir Ustadz Hatta berpesan tentang pentingnya memiliki data dalam hidup. Data yang harus dimiliki adalah data yang benar dan valid tanpa ada error. Data yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan, dan informasi yang penting sekali untuk dikuasai.
“Maka data itu penting sekali dan data yang benar akan mempengaruhi sikap kita menjadi sikap yang benar data yang salah juga demikian. Oleh sebab itu di era big data ini, kita harus mampu memahami betul data apa yang kita masukkan ke dalam otak kita apa yang kita kuasai Jangan sampai kita menguasai sesuatu yang salah. Belajarlah agar kita punya ilmu, punya data yang bisa memberikan arah ke dalam hidup kita.” Tutupnya.
Ikuti terus berbagai kegiatan seru di AiCI, follow instagram AiCI di @aici.official