Dalam dunia kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang pesat, sejumlah perempuan telah memainkan peran penting dan memberikan kontribusi luar biasa. Berikut adalah beberapa di antara mereka yang telah membuat gebrakan signifikan di bidang ini.
1. Fei-Fei Li
Fei-Fei Li adalah salah satu nama paling terkenal dalam dunia AI. Ia adalah profesor di Stanford University dan sebelumnya menjabat sebagai Chief Scientist di Google Cloud AI. Fei-Fei Li dikenal karena pekerjaannya dalam pengembangan teknologi visi komputer dan pembelajaran mesin. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah proyek ImageNet, sebuah database gambar besar yang digunakan untuk melatih model AI. Prestasinya ini telah membantu kemajuan signifikan dalam pengenalan gambar dan persepsi visual oleh mesin.
Mengutip dari Forbes.com, Fei-Fei Li menjelaskan pentingnya keberagaman dalam AI: “Teknologi yang kami kembangkan tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai kemanusiaan. Ini mencerminkan nilai-nilai para manusia yang merancang, mengembangkan, dan menerapkan teknologi tersebut. Jadi, jika kita khawatir tentang ancaman seperti robot pembunuh, kita sebenarnya harus lebih memperhatikan siapa yang menciptakan teknologi tersebut. Kami ingin para pencipta teknologi ini mewakili nilai-nilai kita dan mencerminkan kemanusiaan kita bersama.”
2. Rana el Kaliouby
Rana el Kaliouby adalah co-founder dan CEO Affectiva, sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi AI untuk mengenali dan menganalisis emosi manusia melalui ekspresi wajah dan suara. Berbekal gelar PhD dari University of Cambridge, el Kaliouby telah berkomitmen untuk menjadikan teknologi lebih empatik dan mendukung interaksi manusia-mesin yang lebih personal. Pekerjaannya di Affectiva telah diterapkan dalam berbagai industri, termasuk otomotif dan penelitian pasar, dan ia diakui sebagai salah satu pemimpin visioner dalam AI.
Kaliouby tentang visi besarnya: “Pekerjaan saya adalah memanusiakan teknologi sebelum teknologi itu merendahkan kita.”
3. Corinna Cortes
Corinna Cortes adalah Kepala Riset di Google Research, New York, dan salah satu tokoh terkemuka dalam pembelajaran mesin. Lahir di Denmark, ia meraih gelar Master dalam Matematika dari Universitas Kopenhagen dan PhD dalam Ilmu Komputer dari Universitas Rochester. Cortes dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan Support Vector Machines (SVM) saat bekerja di AT&T Bell Labs. Ia telah menerima berbagai penghargaan, termasuk ACM SIGKDD Innovation Award pada tahun 2008. Cortes juga menekankan pentingnya keberagaman dalam AI untuk menghasilkan solusi yang lebih inklusif dan inovatif.
Para perempuan ini adalah contoh inspiratif dari bagaimana keberagaman dan inklusi dapat mendorong inovasi dalam teknologi. Dengan keahlian dan dedikasi mereka, mereka tidak hanya memajukan bidang AI tetapi juga membentuk masa depan di mana teknologi bekerja lebih baik untuk semua orang. Prestasi mereka menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam mengarahkan perkembangan teknologi menuju masa depan yang lebih cerah dan adil.